Get password
   
Search Product
Please select
 
Services
Product Categories
Message Board
Partners




Co-Funded

more details..

European Union dan Asia Invest Bantu Pendanaan UKM Bali


Wednesday June 01, 2005
Badung (BisnisBali)- Dalam upaya program pelatihan yang diberikan EuroBali terhadap UKM di Bali, European Union dan Asia Invest siap membantu dalam hal sumber pendanaan. Ini dilakukan dalam upaya membantu pengusaha atau perajin kecil di Bali, agar dapat memasuki dan tahu bagaimana cara mengekspor sesuai standar produksi, pengemasan, custumer relationship management dan pemasaran ke Eropa.
Demikian diungkapkan Commercial Counsellor at the Austrian Embassy, Jakarta, Mr Raymund Gradt, saat ditemui di sela-sela acara Launching EuroBali Export Network Training Program di Hotel Sahid Raya, Sabtu (21/5) lalu
Dikatakannya, alasan European Union (EU) membantu pendanaan dalam program pelatihan yang diberikan EuroBali, karena merasa memiliki kewajiban terhadap perkembangan para perajin di negara berkembang, termasuk Bali. Khususnya kalangan UKM atau small and medium-sized enterprises (SMEs) di Indonesia.
Bercermin pada hal tersebut, EU bekerja sama dengan Kuta Small Business Association (KSBA), the Austrian Chamber of Commerce (WIFI) dan Milan Commerce (Formaper) bekerja sama menangani proyek SMEs di Indonesia.
‘’Bantuan dana proyek dari European Union dan Asia-Invest ini nantinya dapat membantu UKM Bali, agar dapat mengakses dan berdagang dengan sejumlah buyer yang ada di negara-negara Eropa. Baik dari segi marketing, strategi, penunjang ekspor dan cara memasarkan produk pastinya,” ujarnya.
Dipilihnya UKM Bali, jelas Raymund, karena masih ada perajin atau pengusaha kelas menengah dan kecil yang belum mengenal cara mengekspor produksinya ke pasar Eropa dengan baik sesuai standar Eropa. Padahal hasil kerajinan masyarakat Bali di pasar ekspor sudah tak diragukan lagi. Selain unik, juga mengandung nilai seni yang tinggi baik dari desain maupun kualitas. Oleh karenanya, tidak heran jika permintaan pasar luar negeri akan produk kerajinan dari daerah ini begitu banyak.
Lebih lanjut dijelaskannya, melalui pelatihan ini diharapkan pula pengusaha yang ada di Bali, tidak hanya menitikberatkan kehidupannya pada sektor pariwisata semata. Namun mulai memikirkan sektor ekonomi lain seperti perdagangan. *dik